Selamat Datang

Silakan berselancar di blong Belajar Komunikasi ini, anda bisa memberikan saran, kritik ataupun komplain terhadap isi blong ini.

Jumat, 21 Januari 2011

INDUSTRY ENVIRONMENT (LINGKUNGAN INDUSTRI)

Lingkungan adalah keadaan sekeliling tempat industry/organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. “Keadaan sekeliling” dalam hal ini meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah suatu usaha membuat atau memproduksi barang-barang atau jasa. Lingkungan industri dapat kita definisikan sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri beroperasi termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. Dimana keadaan ini meluas dari dalam perusahaan/ industri tersebut sampai ke sistim global
Kristanto(2001) menuliskan bahwa industri adalah sumber kemakmuran
bagi suatu bangsa. Industrialisasi telah menempati posisi sentral dalam ekonomi dan masyarakat saat ini dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran umat manusia. Banyak kebutuhan manusia hanya dapat dipenuhi oleh barang dan jasa yang disediakan dari sektor industri. Indusrti telah meningkatkan permintaan demand akan sumber daya alam dan memaksakan daya tampung sistem alam untuk menyerap hasil sampingannya/limbah. Bila alam tidak mampu menampung/ menetralisisr limbah dari industry maka industri menjadi bencana bagi lingkungan sekeliling industri bahkan meluas sampai ke lingkungan global.
Wardhana(2004) menyebutkan Industri juga telah memberikan dua dampak dalam kehidupan manusia yaitu dampak langsung dan dampak tak langsung (psikososioekonomi). Dampak tak langsung seperti urbanisasi, prilaku
individualistis, kriminalitas, environmental desease. Sedangkan dampak langsung yaitu, terganggunya keseimbangan ekosistem alam homeostatis, pencemaran air, udara dan tanah.
Industri memanfaatkan sumber daya alam dan energi diolah atau ditransportasikan menjadi produk dan ditambah dengan limbahnya, industri adalah sistem yang linier. Sistem industri yang linier tidak bisa harmonis dengan system alam/ lingkungan alam dimana alam adalah suatu siklus. Sistem industri yang linear perlu dirancang ulang menjadi sistem siklus agar alam/lingkungan tidak menerima beban limbah dari produk industri setelah barang dipakai. Demikian pula pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak alam juga dilakukan dengan seefisien mungkin agar tidak mudah habis.
Selain lingkungan seperti yang disebutkan diatas pada makalah ini akan dibicarakan masalah lingkungan industry yang berada didalam organisasi itu sendiri.
Lingkungan industry selain dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, perusahaan juga dipengaruhi oleh kondisi mikro yaitu lingkungan industry.
A. Karakteristik Industri yang mempengaruhi kinerja/hasil bisnis
Dalam buku karangan Jeff Madura disebutkan bahwa ada 4 (empat) variable yang mempengaruhi hasil bisnis. Hasil perusahaan sangat tergantung pada karakteristik industri yang tergambar pada diagram berikut :


1. Industry Demand (permintaan industry)
2. Industry Competition (persaingan industry)
3. Labor Enviroment (lingkungan pekerja)
4. Regulatory environment (lingkungan regulator)

1.Industry Demand (permintaan industry)
•Yaitu keseluruhan permintaan terhadap produk-produk dalam industri.
•Permintaan industri harus selalu dipantau oleh manajer, karena dapat berubah setiap saat dan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan atau preferensi konsumen.
•Meningkatnya permintaan industri menguntungkan bagi perusahaan dalam industri, sebaliknya penurunan permintaan berakibat kerugian.


2. Industry Competition (persaingan industry)
•Setiap industri bersaing satu sama lain untuk para konsumen yang menginginkan produknya dan tingkat persaingan berbeda untuk setiap industri.
•Perusahaan yang memiliki pesaing sedikit akan lebih menguntungkan, karena :
o Penjualan perusahaan dibandingkan dengan pasar keseluruhan (pangsa pasar) normalnya lebih tinggi.
o Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi tanpa kehilangan konsumen
o Seluruh penghasilan (total revenue) tergantung pada jumlah terjual (quantity) dan harga per-unit (price)
o Perusahaan dapat menjual dalam jumlah besar pada harga tinggi sehingga memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi
o Tingkat persaingan yang tinggi mengakibatkan rendahnya penjualan dan kemungkinan merugi.

3. Labor Enviroment (lingkungan pekerja)
• Beberapa industri memiliki karakteristik tenaga kerja khusus
• Biaya tenaga kerja jauh lebih tinggi dalam industri tertentu yang memerlukan spesialisasi (mis. pelayanan kesehatan)
• Serikat tenaga kerja mempengaruhi biaya tenaga kerja, selain masalah pemogokan
• Memahami lingkungan tenaga kerja dalam industri dapat menolong manajer perusahaan mengestimasi biaya tenaga kerja yang terjadi

4. Regulatory environment (lingkungan regulator)
• Semua industri terkena beberapa peraturan pemerintah. Ada peraturan yang lebih ketat dikenakan pada suatu industri dibanding industri lainnya.
• Perusahaan mobil dan Perminyakan dikenakan lebih banyak peraturan lingkungan. Perbankan, asuransi dan industri utilitas terkena peraturan pada jenis jasa yang disediakan.
• Pengusaha yang bermaksud memasuki industri manapun harus mengatahui segala peraturan yang dikenakan pada industri tersebut

Dari empat indicator tersebut diatas perlu dicermati dan diantisipasi secara terus- menerus, agar bila terjadi suatu dapat ditanggulangi secara dini. Dampak terjadinya perubahan pada salah satu indicator ini akan memaksa perusahaan mengambil keputusan bisnis.
Setiap keputusan bisnis yang diambil karena adanya perubahan diluar perencanaan akan mempengaruhi factor-faktor bisnis terkait lainnya.

B. Beberapa Perusahaan dihadapkan pada kondisi-kondisi Industri
Tereksposnya sebuah perusahaan terhadap kondisi industri tergantung pada karakteristik tertentu, ada dua karakteristik utama yang teridentifikasi yaitu:

1. Pangsa Pasar suatu Perusahaan
• Seberapa besar perusahaan terpengaruh oleh kondisi industri tergantung pangsa pasar atau pangsa penjualan keseluruhan dalam industri (pasar)
• Perusahaan yang mampu mengontrol pasar biasanya mendapat keuntungan lebih dari peningkatan permintaan industri, a.l perusahaan dapat meramalkan permintaan pasar, sehingga dapat meramalkan permintaan produknya
• Perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar juga terkena dampak lebih besar dibanding perusahaan kecil pada saat industri menurun
2. Fokus Perusahaan pada industry utama
Perusahaan yang memfokuskan bisnisnya pada satu industri secara umum lebih terekspos terhadap kondisi industri, sehinggga akibat serius apabila terjadi penurunan penjualan karena selera konsumen atau perubahan teknologi. Untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi buruk, perusahaan perlu mengurangi eksposurnya. Solusinya adalah dengan mendiversifikasi-kan bisnis pada beberapa industri.

C. Persaingan dalam industry
Dalam situasi persaingan yang ketat dapat dibedakan, mana perusahaan yang dikelola dengan baik dan mana yang tidak baik. Perusahaan yang dikelola tidak baik akan mengalami kegagalan, sebaliknya perusahaan yang dikelola dengan baik merebut pasar dari perusahaan yang gagal, melalui akuisisi, konsolidasi atau merger


Contoh iklan persaingan dalam industry

Lingkungan industri lebih banyak dan mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal lingkungan industri otomotif untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda, Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dan lain-lain.
Sudah barang tentu bisnis yang bisa bertahan dalam persaingan harus mampu mengungkap dimensi-dimensi lingkungan industry. Apa yang semestinya diperhatikan dalam kepentingan persaingan bisnis. Berikut akan dibahas beberapa dimensi berbasis power.
Ada 6 (enam) variable/power yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan industri tertentu, yaitu :
1. Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)
2. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pembeli
3. Kekuatan Tawar (Bargaining Power) Pemasok
4. Ketersediaan Produk Substitusi
5. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
6. Pengaruh kekuatan Stake Holder

1. Hambatan Memasuki Pasar (barier to Entry)
Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan lama yang telah ada, misalnya terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya yang terbatas dan sebagainya.
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat masuknya pendatang baru kedalam suatu industri tertentu (barier to entry) antara lain :
a. Skala ekonomi & Kecukupan Modal
b. Diferensiasi Produk
c. Peraturan Pemerintah
d. Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi

2. Kekuatan Tawar Pembeli (Bargaining Power)
Pembeli yang dikalangan dunia bisnis sering disebut buyers mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui berbagai keunggulan masing-masing. Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
- Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besar
- Sifat produk umum, banyak pemasok mudah mencari substitusinya

3. Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.
Pemasok akan kuat apabila :
- Jumlah pemasok sedikit
- Produk bahan baku & jasanya bersifat specific
- Tidak tersedia produk substitusi
- Pemasok memiliki kemampuan untuk mengolah produk seperti yang dilakukan
perusahaan/produsen

4. Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu indsutri tertentu bersaing pula dengan munculnya produk substitusi atau pengganti yang juga beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda barang substitusi mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi konsumen. Konsumen yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan akarpun jadi.
5. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi Pasar Persaingan dalam Industri, Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan Sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.
6. Pengaruh Stake Holder
Stake holder yang dimaksud disini adalah pihak diluar perusahaan yang secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah, serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan masyarakat, dan lain-lain.

Setelah memahami enam variable yang mempengaruhi power suatu industry selayaknya sebuah industry/perusahaan melakukan dua hal yang menjadi tugas utama yaitu :
a. Menilai Pesaing
Setiap perusahaan hendaknya dapat mengenali dan mengukur kekuatan pesaing terutama pesaing utama, karena setiap industri memiliki segmen, dengan cara :
• Membagi segmen berdasarkan Jenis Bisnis dan Kualitas
• Mengantisipasi perubahan dalam persiangan
b. Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Perusahaan harus mencari cara untuk meningkatkan atau minimal mempertahankan pangsa pasar antara lain dengan melihat keunggulan kompetitif yang dimiliki. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan dengan :
- Harga produksi rendah
- Kualitas lebih baik
- Deferensasi produk

Demikian makalah ini disusun sebagai bahan dalam proses pembelajaran pada mata kuliah pengantar bisnis. Semoga bermanfaat bagi kelompok ini (kelompok V) dan teman-teman semua.